Senin, 28 Mei 2012

kode emoticon FB baru


U Mad
[[291152600919956]] [[295479677155336]] [[314363058604092]]
[[262834777109378]] [[189006671194968]] [[263319493729810]]
[[251236504943440]] [[287904934588441]] [[185961414833909]]

Poker Face
[[258968244165876]] [[286666501379430]] [[262520713809098]] [[159049157536013]] [[307904395916212]]
[[225447050864310]] [[209926462425564]] [[138411019605305]] [[221670374577056]] [[154671737968862]]
[[138007062977844]] [[291747794194724]] [[122952454488304]] [[337561022923016]] [[288878907831075]]
[[240630206008013]] [[264223330304357]] [[319462458078703]] [[239286912807413]] [[288721814513254]]
[[265575850170635]] [[345354905481875]] [[209004679185391]] [[259785247417432]] [[159480014157666]]
[[267428346644787]] [[239034746168540]] [[350046018344350]] [[209260572491236]] [[198316980259626]]
[[310959705610393]] [[214054278676095]] [[200638253359905]] [[334455703231303]] [[158066514298630]]


link update status facebook



‎0.facebook.com

Via Hp dagang Cendol

Senin, 21 Mei 2012

cara membuat kalkulator menggunakan netbeans



Cara Membuat Kalkulator Sederhana Menggunakan NetBeans
Jalankan NetBeans sesuai menu yang dibuat seperti gambar 1.0 lanjutkan dengan memilih New Project 1.1                                                                          Gambar 1.1 Buat Project Baru
  Selanjutnya akan muncul seperti gambar 2.0 ,lalu klik tombol Next>. Lalu beri nama misalnya :
Kalkulator_Sederhana seperti gambar 2.1 lalu klik tombol Finish. Perhatikan dimana tata letakkan.

Gambar 2.0 Gambar yang pertama munculGambar 2.1 Beri Nama sesuai keinginan (jangan pada New Project lupa letak foldernya)
Akan muncul tampilan NetBeans dan dilanjutkan untuk membuat Kalkulator_Sederhana seperti gambar 3.0
Dan akan muncul tampilan New > JFrame Form, Lalu beri nama class namenya yang berbeda lanjutkan dengan
klik tombol Finish.Gambar 3. 0 buat project Kalkulator


  











Dan akan muncul tampilan seperi gambar 4.0
Gambar 4.0 membuat tombol KalkulatorSederhana (dengan cara di tarik)
  Lalu edit text dan atur change variable name…spt gmb 4.1 dan 4.2Gambar 4.1 Edit Text pada jBottonGambar 4.2 Mengatur name pada
change variable name…
  Lalu lanjutkan dengan mengatur / mengganti nama pada Change variable name…dengan cmd1 lalu
klik tombol OK seperti gambar 4.3Gambar 4.3 Pengeditan change variable name…
  Kemudian ditata atau dirapihkan sesuai keinginanmu….
Contoh:Contoh gambar Kalkulator_Sederhana
  Lanjutkan dengan coding pada Kalkulator_Sederhana…..
Caranya double klik pada salah satu tombol misalnya tombol 0 pada Design….
Dan akan muncul seperti gambar 5.0  Dan akan muncul seperti gambar 5.1 pada Source Kalkulator_Sederhana.
Dan pada bottom Text Field, Change Name… nya cmdtampil
bottom bagi( / ), Change Name… nya cmdbagi,
bottom kali ( * ), Change Name… nya cmdkali,
bottom kurang ( – ), Change Name… nya cmdkurang,
bottom minplus ( +/- ), Change Name… nya cmdminplus,
bottom samadengan ( = ), Change Name… nya cmdsamadengan, dan
bottom clear ( C ), Change Name… nya cmdclear.
Sebelumnya beri coding diatas setelah public class KalkulatorSederhana extends
javax.swing.JFrame { dengan coding:
String angka;
Double total,angka1,angka2;
int pilih;
/** Creates new form KalkulatorSederhana */
public KalkulatorSederhana() {
initComponents();
angka=”";
Biasakan untuk mengisi data poembuat contoh @author (RPL TEAM). Tanda /** adalahtanda
dimulainya komentar , baris komentar, baris dibawahnya jika langsumg di enter maka akan otomatis muncul tanda
bintang (*) didepannya dan akan diakhir baris komentar ditutup dengan tanda*/.
Selain cara diatas untuk membuat baris komentar bias dengan tanda //(garis miring 2 kali) maka baris tersebur
dianggap sebagai baris komentar berwarna redup. Seperti gambar berikut:Gambar 5. 1 mengisi pembuat dan memberi coding
  Lalu tulis coding dibawah private void
cmd0ActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent.evt) { dengan coding:
private void cmd0ActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {
// TODO add your handling code here:
angka +=”0″;
tampil.setText(“0″);
}
Seperti gambar berikut:  tampil.setText(“0″); untuk menampilkan angka 0 pada layar/tampil KalkulatorSederhana.
Dan lakukan yang sama pada angka 1, 2, 3, …….10 dengan coding yang sama pula tapi dibedakan pada
angka+=”0″;
tampil.setText(“0″);
Contoh: angka/bottom 1 dengan coding
angka +=”1″;
tampil.setText(“1″);
Dan lakukan sama pada bottom yang lain sesuai dengan angka/bottomnya. Lalu klik run atau Shift + F6
Dan akan muncul seperti contoh gambar KalkulatorSederhana, kemudian coba klik satu-persatu dan jika muncul,
buat coding ( + ), ( – ),( * ), dan( / ). Lakukan coding pada bottom tambah ( + ) dibawah private void
cmdtambah ActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent.evt) { dengan coding:
angka1=Double.parseDouble(angka);
tampil.setText(“+”);
angka=”";
pilih=1;
Lebih lengkapnya seperti gambar berikut:  Gambar 6. 0 coding lengkap bottom tambah ( + )
tampil.setText(“+”); untuk menampilkan tombol tambah pada layar/tampil
Dan lanjutkan memberi coding pada samadengan di bawah private void cmdsamadengan
ActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent.evt) { dengan coding:
switch(pilih)
{
case 1:
angka2 = Double.parseDouble(angka);
total = angka1 + angka2;
angka = Double.toString(total);
tampil.setText(angka);
break;
default:
break;
}
Lebih lengkapnya seperti gambar berikut:  Gambar 6. 1 coding lengkap pada samadengan
Untuk tahu bagaimana hasilnya klik run atau Shift + F6.
Ketika ingin mencoba terus menerus kalkulator hitunganya akan berantakan dan tidak sesuai, agar tidak terjadi
seperti itu sebelumnya harus membuat coding clear ( C ) ,beri coding setelah private void
cmdclearActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) { dengan coding:
private void cmdclearActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {
// TODO add your handling code here:
angka1=0.0;
angka2=0.0;
total=0.0;
angka=”";
tampil.setText(“”);
}
Lalu klik run, ketika mencoba terus-menerus sebelunya anda klik ( C ) dan masalah tidak akan muncul lagi.
Lanjutkan pada bottom ( – ), ( * ), dan ( / ) dengan coding yang sama seperi gambar 6.0 dan 6.1, conto bottom pada
kurang( – ) lakukan coding yang sama, beri coding di bawah private void cmdtambah
ActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent.evt) { dengan coding:
angka1=Double.parseDouble(angka);
tampil.setText(“-”);
angka=”";
pilih=2;
lebih lengkapnya seperi gambar berikut:  lalu pada tampil beri coding setelah coding bottom tambah atau sebelum default: dengan coding:
case 2:
angka2 = Double.parseDouble(angka);
total = angka1 – angka2;
angka = Double.toString(total);
tampil.setText(angka);
break;
lebih lengkapnya seperti gambar berikut :Lanjutkan pada bottom ( * ) dan ( / ), dengan coding yang sama pula !!!
Dan pada bottom koma ( . ), persen ( % ), dan minplus ( +/- ) tidak diberi coding.
Terima kasih,
Wassalam.

Cara Membuat Kalkulator Sederhana Menggunakan NetBeans
Jalankan NetBeans sesuai menu yang dibuat seperti gambar 1.0 lanjutkan dengan memilih New Project 1.1
                                                                          Gambar 1.1 Buat Project Baru
  Selanjutnya akan muncul seperti gambar 2.0 ,lalu klik tombol Next>. Lalu beri nama misalnya :
Kalkulator_Sederhana seperti gambar 2.1 lalu klik tombol Finish. Perhatikan dimana tata letakkan.
Gambar 2.0 Gambar yang pertama muncul
Gambar 2.1 Beri Nama sesuai keinginan (jangan pada New Project lupa letak foldernya)
Akan muncul tampilan NetBeans dan dilanjutkan untuk membuat Kalkulator_Sederhana seperti gambar 3.0
Dan akan muncul tampilan New > JFrame Form, Lalu beri nama class namenya yang berbeda lanjutkan dengan
klik tombol Finish.
Gambar 3. 0 buat project Kalkulator
  Dan akan muncul tampilan seperi gambar 4.0
Gambar 4.0 membuat tombol KalkulatorSederhana (dengan cara di tarik)
  Lalu edit text dan atur change variable name…spt gmb 4.1 dan 4.2
Gambar 4.1 Edit Text pada jBotton
Gambar 4.2 Mengatur name pada
change variable name…
  Lalu lanjutkan dengan mengatur / mengganti nama pada Change variable name…dengan cmd1 lalu
klik tombol OK seperti gambar 4.3
Gambar 4.3 Pengeditan change variable name…
  Kemudian ditata atau dirapihkan sesuai keinginanmu….
Contoh:
Contoh gambar Kalkulator_Sederhana
  Lanjutkan dengan coding pada Kalkulator_Sederhana…..
Caranya double klik pada salah satu tombol misalnya tombol 0 pada Design….
Dan akan muncul seperti gambar 5.0
  Dan akan muncul seperti gambar 5.1 pada Source Kalkulator_Sederhana.
Dan pada bottom Text Field, Change Name… nya cmdtampil
bottom bagi( / ), Change Name… nya cmdbagi,
bottom kali ( * ), Change Name… nya cmdkali,
bottom kurang ( – ), Change Name… nya cmdkurang,
bottom minplus ( +/- ), Change Name… nya cmdminplus,
bottom samadengan ( = ), Change Name… nya cmdsamadengan, dan
bottom clear ( C ), Change Name… nya cmdclear.
Sebelumnya beri coding diatas setelah public class KalkulatorSederhana extends
javax.swing.JFrame { dengan coding:
String angka;
Double total,angka1,angka2;
int pilih;
/** Creates new form KalkulatorSederhana */
public KalkulatorSederhana() {
initComponents();
angka=”";
Biasakan untuk mengisi data poembuat contoh @author (RPL TEAM). Tanda /** adalahtanda
dimulainya komentar , baris komentar, baris dibawahnya jika langsumg di enter maka akan otomatis muncul tanda
bintang (*) didepannya dan akan diakhir baris komentar ditutup dengan tanda*/.
Selain cara diatas untuk membuat baris komentar bias dengan tanda //(garis miring 2 kali) maka baris tersebur
dianggap sebagai baris komentar berwarna redup. Seperti gambar berikut:
Gambar 5. 1 mengisi pembuat dan memberi coding
  Lalu tulis coding dibawah private void
cmd0ActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent.evt) { dengan coding:
private void cmd0ActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {
// TODO add your handling code here:
angka +=”0″;
tampil.setText(“0″);
}
Seperti gambar berikut:
  tampil.setText(“0″); untuk menampilkan angka 0 pada layar/tampil KalkulatorSederhana.
Dan lakukan yang sama pada angka 1, 2, 3, …….10 dengan coding yang sama pula tapi dibedakan pada
angka+=”0″;
tampil.setText(“0″);
Contoh: angka/bottom 1 dengan coding
angka +=”1″;
tampil.setText(“1″);
Dan lakukan sama pada bottom yang lain sesuai dengan angka/bottomnya. Lalu klik run atau Shift + F6
Dan akan muncul seperti contoh gambar KalkulatorSederhana, kemudian coba klik satu-persatu dan jika muncul,
buat coding ( + ), ( – ),( * ), dan( / ). Lakukan coding pada bottom tambah ( + ) dibawah private void
cmdtambah ActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent.evt) { dengan coding:
angka1=Double.parseDouble(angka);
tampil.setText(“+”);
angka=”";
pilih=1;
Lebih lengkapnya seperti gambar berikut:
  Gambar 6. 0 coding lengkap bottom tambah ( + )
tampil.setText(“+”); untuk menampilkan tombol tambah pada layar/tampil
Dan lanjutkan memberi coding pada samadengan di bawah private void cmdsamadengan
ActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent.evt) { dengan coding:
switch(pilih)
{
case 1:
angka2 = Double.parseDouble(angka);
total = angka1 + angka2;
angka = Double.toString(total);
tampil.setText(angka);
break;
default:
break;
}
Lebih lengkapnya seperti gambar berikut:
  Gambar 6. 1 coding lengkap pada samadengan
Untuk tahu bagaimana hasilnya klik run atau Shift + F6.
Ketika ingin mencoba terus menerus kalkulator hitunganya akan berantakan dan tidak sesuai, agar tidak terjadi
seperti itu sebelumnya harus membuat coding clear ( C ) ,beri coding setelah private void
cmdclearActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) { dengan coding:
private void cmdclearActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {
// TODO add your handling code here:
angka1=0.0;
angka2=0.0;
total=0.0;
angka=”";
tampil.setText(“”);
}
Lalu klik run, ketika mencoba terus-menerus sebelunya anda klik ( C ) dan masalah tidak akan muncul lagi.
Lanjutkan pada bottom ( – ), ( * ), dan ( / ) dengan coding yang sama seperi gambar 6.0 dan 6.1, conto bottom pada
kurang( – ) lakukan coding yang sama, beri coding di bawah private void cmdtambah
ActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent.evt) { dengan coding:
angka1=Double.parseDouble(angka);
tampil.setText(“-”);
angka=”";
pilih=2;
lebih lengkapnya seperi gambar berikut:
  lalu pada tampil beri coding setelah coding bottom tambah atau sebelum default: dengan coding:
case 2:
angka2 = Double.parseDouble(angka);
total = angka1 – angka2;
angka = Double.toString(total);
tampil.setText(angka);
break;
lebih lengkapnya seperti gambar berikut :
Lanjutkan pada bottom ( * ) dan ( / ), dengan coding yang sama pula !!!
Dan pada bottom koma ( . ), persen ( % ), dan minplus ( +/- ) tidak diberi coding.
Terima kasih,

deklarasi kelas


Deklarasi Kelas
Deklarasi kelas terdiri dari beberapa komponen. Contoh deklarasi kelas adalah seperti pada Listing 1, yaitu public class KelasKita implements InterfaceKita1, InterfaceKita2 extends SuperKelas. Dari semua komponen tersebut, yang harus ada adalah bagian class namakelas, sedang yang lain adalah opsional. Tabel 1 akan menunjukkan diagram komponen deklarasi kelas berikut penjelasan singkat.
Kelas Bersarang
Kelas bersarang adalah deklarasi kelas yang terletak di dalam isi kelas lain. Akibatnya kelas baru ini menjadi anggota dari kelas yang melingkupinya.
Kita dapat menggunakan kelas bersarang untuk menerapkan hubungan antara dua kelas dimana kelas bersarang tersebut hanya ada dalam konteks kelas yang melingkupinya. Contohnya, bila kita membuat kelas Listener untuk event yang khusus oleh sebuah kelas, misalnya tombol atau mouse diklik dalam sebuah kelas yang berupa Applet. Maka kita mendeklarasikan kelas Listener tersebut sebagai anggota dari kelas yang memproduksi event.
Selain contoh sebelumnya, kelas bersarang juga dapat digunakan bila sebuah kelas membutuhkan kelas lain untuk dapat berfungsi. Maka kelas tersebut dideklarasikan sebagai anggota dari kelas yang memiliki kebutuhannya. Misalnya kita ingin membuat kelas yang berupa dialog, dan dialog ini membutuhkan sebuah kelas lain sebagai parent dari dialog ini. Maka kita meletakkan kelas dialog tersebut dalam kelas parentnya.
Kelas Anonim
Kelas anonim adalah kelas yang tidak mempunyai nama. Dalam program artinya kelas ini tidak memiliki referensi yang disimpan di simbol tertentu. Akibatnya kita tidak dapat mengakses kelas tersebut dengan menggunakan cara biasa. Satu-satunya cara mengakses kelas seperti ini adalah langsung pada baris instansiasinya. Contoh kelas seperti ini telah kita lihat dalam contoh mengenai konstruktor.
Kelas anonim dapat kita gunakan bila kita ingin menciptakan sebuah kelas namun hanya butuh menggunakannya sekali dan tidak ingin mengalokasikan memori untuknya karena memang tidak akan digunakan lagi. Kasus seperti ini terjadi misalnya kita ingin menciptakan sebuah kelas baru sebagai argumen untuk sebuah konstruktor atau metode, dimana kita tidak lagi ingin mengakses kelas tersebut secara langsung. Contohnya adalah kasus ketiga dalam contoh mengenai konstruktor. Di sana kita menciptakan sebuah kelas InputStream untuk argumen konstruktor BufferedReader, namun kita tidak ingin menyimpan referensi ke objek InputStream tersebut, karena penggunaannya olehBufferedReader juga akan berjalan tanpa perintah eksplisit dari program. Jadi sebenarnya referensi ke objek InputStream tersebut disimpan oleh instans BufferedReader, bukan oleh kelas kita.
Kelas Abstrak
Kelas abstrak adalah kelas yang mengandung konsep abstrak sehingga tidak mungkin mempunyai instans. Misalnya suatu kelas abstrak Buah yang mengandung konsep tentang bagian dari tumbuhan yang dapat dimakan. Namun kita tidak dapat menciptakan sebuah instans dari kelas tersebut karena tidak masuk akal menciptakan suatu Buah. Yang mungkin adalah menciptakan instans dari kelas Jeruk, Apel, atau kelas lain yang sudah mengimplementasikan konsep abstrak dari buah.
Kelas abstrak dapat mengandung metode abstrak, yaitu metode yang tidak memiliki implementasi. Dengan begitu, kelas abstrak dapat menentukan bagaimana konsep abstrak tersebut diimplementasikan oleh subkelas yang akan menggunakannya. Kelas abstrak tidak harus memiliki metode abstrak, namun setiap kelas yang memiliki metode abstrak haruslah menjadi kelas abstrak.
Polimorfisme
Polimorfisme secara bahasa dapat diartikan memiliki banyak bentuk. Konsep ini terdapat dalam bahasa pemrograman seperti konstruktor yang memiliki beberapa bentuk. Selain konstruktor, konsep ini juga berlaku bagi metode. Metode atau konstruktor dapat memiliki banyak bentuk dalam arti memiliki nama yang sama namun dengan argumen yang berbeda atau dengan return type yang berbeda. Contoh polimorfisme untuk konstruktor maupun untuk metode dapat Anda lihat pada Listing 1. Disana terdapat konstruktor-konstruktor dengan nama sama namun dengan argumen yang mengandung parameter-parameter yang berbeda. Untuk contoh polimorfisme untuk metode ditunjukkan bahwa terdapat metode dengan nama sama namun memiliki argumen dan return type yang berbeda.
Kegunaan dari polimorfisme adalah agar kita dapat mendefinisikan beberapa konstruktor atau metode dengan karakteristik yang berbeda-beda agar nantinya dapat digunakan untuk kasus-kasus yang berbeda. Misalnya kita ingin menciptakan instans dari kelas KelasKita pada Listing 1 tanpa memberikan nilai apapun, namun terkadang kita ingin memberikan sebuah nilai sebagai parameter untuk digunakan oleh instans dari kelas tersebut, maka kita dapat membuat kelas seperti KelasKita tersebut. Begitu juga halnya dengan metode, sehingga kita dapat membuat metode-metode yang memiliki karakteristik yang khusus.
Polimorfisme sebenarnya dapat dihilangkan dengan medefinisikan sebuah konstruktor atau metode yang dapat menangani semua kasus yang mungkin. Namun hal ini akan menyebabkan program Anda lebih rumit dan sulit dimengerti. Sedangkan

proses kompilasi yang lebih rumit, dan penurunan kecepatan eksekusi kelas. Namun hal ini tidak perlu menjadi perhatian Anda kecuali Anda memang ingin mendalami proses kompilasi Java





Class class pada Java :
1.       String
Mungkin anda mengira string merupakan sebuah tipe data, namun sebenarnya string adalah sebuah class. Nah, class string ini memang sedikit special dari class lainnya, yaitu class string ini bisa digunakan tanpa harus kita mendeklarasikannya terlebih dahulu.
Contoh penulisan class String :
Jadi anda tidak perlu mendeklarasikan  sebuah string terlebih dahulu. Cukup menuliskan seperti di atas.
2.       Date
Date adalah sebuah string yang merupakan representasi sebuah tanggal pada Java. Tetapi, walapun Date merupakan representasi sebuah tanggal pada java, sekarang ini sudah banyak sekali dari metode – metode milik kelas tanggal ini yang tidak digunakan. Akan tetapi hal tersebut sudah tidak menjadi masalah, karena saat ini sudah beralih pada class lain untuk memanipulasi data, yaitu Calender. Berikut adalah contoh program pembuatan tanggal sekarang :

3.       Calendar
Seperti yang sudah saya jelaskan di atas, class Calender ini merupakan sebuah class alternatif untuk memanipulasi data. Class Calender ini hampir sama juga dengan class Date, yaitu merepresentasikan tanggal pada Java. Cara pembuatannya menggunakan metode static, bukan melalui sebuh konstruktor. Lihat source code di bawah ini :

Nah, di atas adalah class – class pada Java yang baru saya ketahui. Jika ada kesalahan dalam penulisan syntax/ source code saya mohon maaf karena saat ini juga sedang belajar Java. Sekian posting saya mengenaiClass class pada Java, semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi anda yang sedang belajar Pemrograman Berbasis Objek.

A.   Variable dalam Java

Variable merupakan container yang digunakan untuk menyimpan suatu nilai pada sebuah program dengan tipe tertentu. Pada dasarnya ada dua macam tipe variabel data dalam bahasa Java, yakni tipe primitif dan tipe reference.
Adapun tipe primitif meliputi:
Tipe boolean
Tipe numeric (Byte, Short, Int, Long, Char, Float, Double)
Tipe data variabel reference terdiri :
Tipe class
Tipe array
Tipe interface

B.   Konstanta dalam Java

Variabel dalam Java bisa dijadikan konstanta, sehingga nilainya tidak akan dapat diubah-ubah dengan mendeklarasikannya sebagai variabel final seperti ini:
final int dataInt = 10
final char charData = ‘\u103’;
final float x = 12,67;
final byte y = 2;

C.    Penamaan variabel dan scope variabel dalam java

Harus terdiri atas sedereten karakter unicode yang diawali oleh karekter huruf atau garis bawah. Unicode merupakan sistem pengkodean karekter yang dapat dibaca oleh
berbagai bahasa manusia (Jepang, Yunani, Cyrillic, dan Hebrew). ASCII hanya terbatas pada karkter latin.
Tidak boleh berupa keyword (kata yang dicadangkan), null, atau literatur true/false.
Harus unik dalam suatu scope
Contoh pendeklarasian variabel yang salah :
Int 8k;                  /* salah, karena nama variabel diawali dengan angka */
Char null;             /* salah, karena nama variabel = null */
String public;      /* salah, karena public merupakan keyword dalam Java */

D.   Tipe Boolean

Dalam Java, setiap variabel yang bertipe boolean hanya akan memiliki nilai true atau false.

E.    Tipe Numerik

Adapun tipe numerik dalam Java ada tujuh macam seperti yang telah dijelaskan sebelumnya yakni
Nama Type
Ukuran
Range nilai
Byte
8 bit
-128 …. 127
Short
16 bit
-32768 … 32767
Int
32 bit
-2147483648 … 2147483647
Long
64 bit
-9223372036854775808 … 9223372036854775808
Char
16 bit
0..65535 ( ‘\u0000’ … ‘\uffff’ )
Float
32 bit IEEE
Double
64 bit IEEE
F. Operator Aritmatika


Operator
penggunaan
Deskripsi
+
Op1 + Op2
Menambahkan Op1 dengan Op2
-
Op1 – Op2
Mengurangkan Op1 dengan Op2
*
Op1 + Op2
Mengalikan Op1 dengan Op2
/
Op1 + Op2
Membagi Op1 dengan Op2
%
Op1 + Op2
Menghasilkan sisa hasil bagi antara Op1 dengan Op2

Operator
Penggunaan
Deskripsi
++
Op++
Op dinaikkan nilainya 1 setelah dilakukan operasi pada Op
++
++Op
Op dinaikkan nilainya 1 sebelum dilakukan operasi pada Op
Op–
Op diturunkan nilainya 1 setelah dilakukan operasi pada Op
–Op
Op diturunkan nilainya 1 sebelum dilakukan operasi pada Op
-
-Op
Mengubah nilai Op menjadi negasinya, jika Op positif maka menjadi negatif, jika Op negatif menjadi positif
G. Operator relasional
Operator relasional digunakan untuk membandingkan antara dua variabel data.
Operator
Penggunaan
Deskripsi
> 
Op1 > Op2
Menghasilkan true jika Op1 lebih besar dari Op2
< 
Op1 < Op2
Menghasilkan true jika Op1 lebih kecil dari Op2
>=
Op1 >= Op2
Menghasilkan true jika Op1 lebih besar atau sama Op2
<=
Op1 <= Op2
Menghasilkan true jika Op1 lebih kecil atau sama dengan Op2
==
Op1 == Op2
Menghasilkan true jika Op1 sama dengan Op2
!=
Op1 != Op2
Menghasilkan true jika Op1 tidak sama dengan Op2
H. Operator kondisional
Operator kondisional dalam Java ada enam macam :
Operator
Penggunaan
Deskripsi
&&
Op1 && Op2
Menghasilkan true jika Op1 dan  Op2, keduanya bernilai boolean true
||
Op1 || Op2
Menghasilkan true jika Op1 atau  Op2, salah satunya bernilai boolean true
!
!Op1
Menghasilkan true jika Op1 bernilai boolean true
&
Op1 & Op2
Bitwise AND, menghasilkan true jika Op1 dan  Op2, bernilai true
|
Op1 | Op2
Bitwise OR, menghasilkan true jika Op1 atau  Op2, salah satunya bernilai boolean true
^
Op1 ^ Op2
Menghasilkan true jika salah satu diantara Op1 atau  Op2 bernilai true, namun tidak keduanya.
I. Operator shift
Operator shift dalam Java digunakan untuk manipulasi bit. Operator shift digunakan untuk menggeser bit-bit sesuai dengan yang diinginkan. Ada tiga operator shift dalam Java, yakni:
Operator
Penggunaan
Deskripsi
>> 
Op1 >> Op2
Menggeser bit Op1 ke kanan sejauh Op2
<< 
Op1 << Op2
Menggeser bit Op1 ke kiri sejauh Op2
>>> 
Op1 >>> Op2
Menggeser bit Op1 ke kanan sejauh Op2
J. Operator bitwise
Operator
Penggunaan
Deskripsi
&
Op1 & Op2
Bitwise AND
|
Op1 | Op2
Bitwise OR
^
Op1 ^ Op2
Bitwise XOR
~
~Op
Bitwise Complement
K. Operator assignment
Operator asignment dalam Java digunakan untuk memberikan sebuah nilai ke sebuah variabel. Operator asignment hanya berupa ‘=’, namun selain itu dalam Java dikenal beberapa shortcut asignment operator yang penting, yang digambarkan dalam tabel berikut:
Operator
Penggunaan
Ekivalen dengan
+=
Op1 += Op2
Op1 = Op1 + Op2
-=
Op1 -= Op2
Op1 = Op1 – Op2
*=
Op1 *= Op2
Op1 = Op1 * Op2
/=
Op1 /= Op2
Op1 = Op1 / Op2
%=
Op1 %= Op2
Op1 = Op1 % Op2
&=
Op1 &= Op2
Op1 = Op1 & Op2
!=
Op1 != Op2
Op1 = Op1 ! Op2
^=
Op1 ^= Op2
Op1 = Op1 ^ Op2
<<=
Op1 <<= Op2
Op1 = Op1 << Op2
>>=
Op1 >>= Op2
Op1 = Op1 >> Op2
>>>=
Op1 >>>= Op2
Op1 = Op1 >>> Op2
L. Operator lain
Operator-operator yang tidak termasuk dalam golongan operator-operator yang disebutkan diatas adalah :
?
operator ini merupakan operator pendek untuk pernyataan if(…..)else.

M.   Urutan Precedence Operator
Operasi-operasi yang menggunakan operator dapat melibatkan lebih dari 1 operator dan 1 operand.
Postfix operators
[ ] . (params) expr++ expr++
Unary operators
++expr –expr +expr –expr ~1
Creation or cast
New (type)expr
Multiplicative
* / %
Additive
+ -
Shift
<<>> >>>
Relational
<> <= >= instanceof
Equality
== !=
Bitwise AND
&
Bitwise exclusive OR
^
Bitwise exclusive OR
|
Logical AND
&&
Logical OR
||
Conditional
? :
Assignment
= += -= *= /= %= &= ^= |= <<= >>= >>>=
N. Array
Array merupakan tipe khusus yang menyatukan sekelompok variabel dengan tipe yang sama.  Tipe array bersifat ortogonal terhadap sistem tipe.  Maksudnya, array dapat dideklarasikan menjadi array dari beberapa integer dengan menciptakan tipe baru, yaitu “array of int”.  Tipe ini berbeda dengan array of double, sebagai contoh. Tanda kurung siku “[ ]” digunakan untuk mendeklarasikan tipe array.
Contoh yang menunjukkan deklarasi variabel month_days dengan tipe array of int”:
Int month_days[];
Seperti dalam deklarasi variabel lainnya, nilai month_days awalnya diisi dengan nol.  Untuk array, ada besaran khusus yang disebut null, yang merepresentasikan array tanpa isi.
Untuk mengisi nilai-nilai array tersebut dapat menggunakan operator khusus new, new digunakan untuk mengalokasikan ruang array.  Untuk menggunakan operator new,  harus menyediakan sebuah tipe dan bilangan integer positif untuk menyatakan alokasinya.  Contoh ini mengalokasikan 12 integer dalam array yang berkaitan dengan month_days.
month_days = new int [12];
Jadi sekarang array month_days terdiri dari array 12 buah integer.  Tanda kurung siku  digunakan untuk menunjuk unsur-unsur array.  Diawali dengan nol, setiap unsur array dapat diakses seakan-akan unsur tersebut merupakan tipe yang dideklarasikan ketika array dibuat.  Dalam hal ini, setiap unsur array adalah bertipe int.
Contoh berikut menghasilkan array jumlah hari dalam satu bulan :
class array_cara1 {
public static void main(String args[ ]) {
int month_days = new int [12];
month_days [0] = 31;
month_days [1] = 28;
month_days [2] = 31;
month_days [3] = 30;
month_days [4] = 31;
month_days [5] = 30;
month_days [6] = 31;
month_days [7] = 31;
month_days [8] = 30;
month_days [9] = 31;
month_days [10] = 30;
month_days [11] = 31;
System.out.println{“Bulan April = “ + month_days[3] + “hari.”};
}
}
Jika program ini dijalankan, akan ditampilkan jumlah hari dibulan April. Array Java dimulai dengan nol, jadi jumlah hari di bulan April adalah month_days[3].
Selain menginisialiasi array seperti diatas, dapat juga menginisialiasi array dengan cara yang lebih sederhana yaitu dengan auto array :
class array_cara2 {
public static void main {String args[ ] ) {
int mont_days = { 31, 28, 31, 30, 31, 30, 31, 31, 30, 31, 30, 31};
System.out.println(“Bulan April = “ + month_days[3] + “ hari.”};
}
}
Program ini menghasilkan keluaran yang sama seperti program sebelumnya.
O.   Array Multi Dimensi
Pada dasarnya tidak ada array multi-dimensi pada Java, array yang ada adalah array dari array, yang sifatnya mirip dengan array multi-dimensi, dengan beberapa perbedaan kecil.  Array multi-dimensi biasanya dialokasikan dalam blok.  Jika ada matriks XYZ tiga dimensi, maka kapasitas yang diperlukan adalah X kali Y kali Z ukuran tipe yang disimpan pada tiap sel.  Pada Java, dapat dideklarasikan variabel sebagai tiga dimensi, tetapi dengan mengabaikan dimensi kedua dan ketiga, lalu mengalokasikan Y dan Z secara terpisah.
Program berikut menghasilkan matriks tradisional 16 buah double, masing-masing di-set nol. Secara internal matriks ini diimplementasikan sebagai array dari array double.
double matrix[][] = new double [4][4];
Program ini menginisialisasi jumlah memori yang sama, hanya di sini kita melakukan lebih banyak kerja untuk menunjukkan bagaimana dimensi yang berbeda ternyata hanya bersusun (nested array) array.
double matriks[][] = new double [4][];
matriks[0] = new double [4] ;
matriks[1] = new double [4] ;
matriks[2] = new double [4] ;
matriks[3] = { 0, 1, 2, 3 } ;
Program berikut menghasilkan matriks double 4×4 yang diinisialisasi dengan nilai di diagonal (x==Y) yang dibuat 1, dan sisanya dibuat nol.
class matriks {
public static void main(String args[]) {
double m[][];
m[0][0] = 1 ;
m[1][1] = 1 ;
m[2][2] = 1 ;
m[3][3] = 1 ;
System.out.println(m[0][0]+” “+m[0][1]+” “+m[0][2]+” “+m[0][3]) ;
System.out.println(m[1][0]+” “+m[1][1]+” “+m[1][2]+” “+m[1][3]) ;
System.out.println(m[2][0]+” “+m[2][1]+” “+m[2][2]+” “+m[2][3]) ;
System.out.println(m[3][0]+” “+m[3][1]+” “+m[3][2]+” “+m[3][3]) ;
}
}
Jika program dijalankan, akan keluar tampilan seperti ini.
1 0 0 0
0 1 0 0
0 0 1 0
0 0 0 1
Berikut contoh lain dalam penginisialisasi array :
class AutoMatrix {
public static void main(String args[]){
double m[][] = {
{ 0*0, 1*0, 2*0, 3*0 } ,
{ 0*1, 1*1, 2*1, 3*1 } ,
{ 0*2, 1*2, 2*2, 3*2 } ,
{ 0*3, 1*3, 2*3, 3*3 } ,
} ;
System.out.println(m[0][0]+” “+m[0][1]+” “+m[0][2]+” “+m[0][3]) ;
System.out.println(m[1][0]+” “+m[1][1]+” “+m[1][2]+” “+m[1][3]) ;
System.out.println(m[2][0]+” “+m[2][1]+” “+m[2][2]+” “+m[2][3]) ;
System.out.println(m[3][0]+” “+m[3][1]+” “+m[3][2]+” “+m[3][3]) ;
}
}
Program tersebut akan menghasilkan keluaran berikut:
0 0 0 0
0 1 2 3
0 2 4 6
0 3 6 9












Tipe Data dan Operator dalam Java


Tipe Data dalam Java

Tipe data merupakan suatu kelas dari objek data dengan kumpulan operasi untuk membentuk dan memanipulasinya. Setiap bahasa pemrograman mempunyai kumpulan tipe data sederhana yang sudah terpaket di dalamnya. Tetapi juga dimungkinkan untuk dapat mendefinisikan tipe data baru.
Terdapat 8 tipe data sederhana dalam Java, yaitu :

1.byte dengan jangkauan : -128 sampai 127
2.short dengan jangkauan : -32.768 sampai 32.767
3.int dengan jangkauan : -2.147.483.648 sampai -2.147.483.647
4.long dengan jangkauan : -9.223.372.036.854.775.808 sampai 9.223.372.036.854.775.807
5.float dengan jangkauan : 3.4e-038 sampai 3.4e+038
6.double dengan jangkauan : 1.7e-308 sampai 1.7e+308
7.char
8.boolean
Dari 8 tipe data sederhana tersebut dapat dikelompokkan dalam 4 macam tipe data, yaitu :

I.                        Kelompok tipe data Integer, digunakan untuk merepresentasikan data dengan tipe  bilangan bulat. Tipe data yang termasuk dalam kelompok ini adalah byte, short, int dan long.
II.            Kelompok tipe data floating point, digunakan untuk merepresentasikan data dengan tipe bilangan riil/pecahan. Tipe data yang termasuk dalam kelompok ini adalah float dan double.
III.            Kelompok tipe data karakter, digunakan untuk merepresentasikan data dengan tipe karakter alfanumerik. Tipe data yang termasuk dalam kelompok ini adalah char.
IV.            Kelompok tipe data boolean, digunakan untuk merepresentasikan data dengan tipe logika (benar/salah). Tipe data yang termasuk dalam kelompok ini adalah boolean.

Contoh 1

public class Contoh1
{
public static void main(String[] args)
{
byte a = -128;
short b = 32000;
int c = 2500000, d;
d = a + b + c;
System.out.println(“hasilnya = ” + d);
}
}

Contoh 2

public class Contoh2
{
public static void main(String[] args)
{
double panjang = 17.7;
double lebar = 9.12;
double luas;
luas = panjang * lebar;
System.out.println(“Luas Persegi Panjang  = ” + luas);
}
}

Contoh 3

public class Contoh3
{
public static void main (String [] args)
{
char karakter1 = 69;
char karakter2 = ‘E’;
System.out.println(“Tampilan karakter pertama = ” + karakter1);
System.out.println(“Tampilan karakter kedua   = ” + karakter2);
}
}

Contoh 4

public class Contoh4
{
public static void main (String[] args)
{
char karakter = ‘E’;
System.out.println (“Tampilan karakter = ” + karakter);
karakter++;
System.out.println (“Tampilan karakter = ” + karakter);
}
}

Contoh 5

public class Contoh5
{
public static void main (String [] args)
{
boolean b;
b = true;
System.out.println (“Nilai b = ” +b);
if (b)
{
System.out.println(“Statemen ke-1 dieksekusi”);
}
b = false;
System.out.println(“Nilai b = ” +b);
if (b)
{
System.out.println(“Statemen ke-2 tidak dieksekusi”);
}
else
{
System.out.println(“Statemen ke-3 dieksekusi”);
}
System.out.println(“27 < 15 menghasilkan nilai : ” + (27 < 15));
System.out.println(“27 > 15 menghasilkan nilai : ” + (27 > 15));
}
}

Contoh 6

public class Contoh6
{
public static void main(String[] args)
{
int i = 1;
while (i <= 10)
{
System.out.println(“Baris ke-” + (i));
i++;
}
}
}


 

Operator dalam Java


Java adalah bahasa pemrograman yang mempunyai banyak operator. Secara garis besar operator dapat  digolongkan dalam  2  bentuk dasar,  yaitu  unary  operator  dan binary  operator.  Unary  operator  adalah  operator  yang  hanya  melibatkan  1 operand.   Sedangkan   binary   operator   adalah   operator   yang   melibatkan   2 operand. Tetapi dilihat dari macamnya Java mempunyai empat jenis  operator  yaitu : operator  aritmatika,  relasional, logika dan bitwise.
A.       Operator Aritmetika Dasar

Operator  aritmetika  adalah  operator  yang  berfungsi perhitungan matematis.  Yang  termasuk  dalam  arithmatic  operator  adalah sebagai berikut :
+          :     Penjumlahan
-           :     Pengurangan
*          :     Perkalian
/           :     Pembagian
%         :     Modulus (sisa hasil bagi)
++        :     Increment (menaikkan nilai dengan 1)
–          :     Decrement(menurunkan nilai dengan 1)
Berikut ini contoh program menggunakan operator aritmetika
class Program1
{
public static void main(String[] args)
{
System.out.println(“Operasi aritmetika ” + “pada tipe integer”);
int a = 7 + 4;
int b = a – 4;
int c = a * b;
int d = c / 3;
int e = -a;
System.out.println(“Nilai a: ” + a);
System.out.println(“Nilai b: ” + b);
System.out.println(“Nilai c: ” + c);
System.out.println(“Nilai d: ” + d);
System.out.println(“Nilai e: ” + e);
System.out.println();
System.out.println(“Operasi aritmetika ” + “pada tipe floating-point”);
double fa = 7 + 4;
double fb = fa – 4;
double fc = fa * fb;
double fd = fc / 3;
double fe = -a;
System.out.println(“Nilai fa: ” + fa);
System.out.println(“Nilai fb: ” + fb);
System.out.println(“Nilai fc: ” + fc);
System.out.println(“Nilai fd: ” + fd);
System.out.println(“Nilai fe: ” + fe);
}
}
B.        Operator Modulus (Sisa Bagi)

Operator modulus (%) digunakan untuk menentukan sisa hasil bagi dari sebuah operasi pembagian bilangan bulat maupun bilangan riil
Berikut ini contoh program menggunakan operator modulus
class Program2
{
public static void main(String[] args)
{
int a=25, b=6;
int c = a % b;
double d = 17.75;
double e = d % b;
System.out.println(“Sisa bagi ” + a + “/” + b + ” adalah ” + c);
System.out.println(“Sisa bagi ” + d + “/” + b + ” adalah ” + e);
}
}
C. Operator Increment – Decrement
Increment   –   decrement   operator   adalah   operator   yang   berguna   untuk menaikkan  1  nilai  (increment)  dan  menurunkan  1  nilai  (decrement).  Berdasarkan    urutan    eksekusi penaikann dan penurunan nilainya, increment-decrement  operator  ini  dapat  diklasifikasikan  menjadi  2 macam, yaitu pre-increment/decrement dan post-increment/decrement.
Berikut ini contoh program menggunakan operator increment
class Program3
{
public static void main(String[] args)
{
int a=17;
System.out.println(“Pre-increment”);
System.out.println(“a\t: ” + a);
System.out.println(“++a\t: ” + ++a);
System.out.println(“a\t: ” + a);
int b=17;
System.out.println(“\nPost-increment”);
System.out.println(“b\t: ” + b);
System.out.println(“b++\t: ” + b++);
System.out.println(“b\t: ” + b);
}
}
Berikut ini contoh program menggunakan operator decrement
class Program4
{
public static void main(String[] args)
{
int a=17;
System.out.println(“Pre-decrement”);
System.out.println(“a\t: ” + a);
System.out.println(“–a\t: ” + –a);
System.out.println(“a\t: ” + a);
int b=17;
System.out.println(“\nPost-decrement”);
System.out.println(“b\t: ” + b);
System.out.println(“b–\t: ” + b–);
System.out.println(“b\t: ” + b);
}
}
C.       Operator Relasional

Operator relasional adalah operator yang menyatakan hubungan antara satu operand dengan operand lainnya. Hasil yang diberikan dari operasi ini akan bernilai boolean (true/false).
Operator    Keterangan
==               sama dengan
!=                tidak sama dengan
>                  lebih besar
<                  lebih kecil
>=                lebih besar atau sama dengan
<=                lebih kecil atau sama dengan
Berikut ini contoh program menggunakan operator relasional
class Program5
{
public static void main(String[] args)
{
int a=7, b=17;
System.out.println(“a == b bernilai ” + (a == b));
System.out.println(“a != b bernilai ” + (a != b));
System.out.println(“a > b bernilai ” + (a > b));
System.out.println(“a < b bernilai ” + (a < b));
System.out.println(“a >= b bernilai ” + (a >= b));
System.out.println(“a <= b bernilai ” + (a <= b));
}
}
E. Operator Logika
Operator logika digunakan untuk melakukan operasi terhadap dua operand yang bertipe Boolean. Hasil yang diberikan dari operasi ini juga akan bertipe Boolean.
Operator    Keterangan
&&               sama dengan
||                 tidak sama dengan
^                  lebih besar
!                   lebih kecil
Berikut ini contoh program menggunakan operator logika
class Program6
{
public static void main(String[] args)
{
System.out.println(“Operasi AND”);
System.out.println(“true && true   = ” + (true && true));
System.out.println(“true && false  = ” + (true && false));
System.out.println(“false && true  = ” + (false && true));
System.out.println(“false && false = ” + (false && false));
System.out.println(“\nOperasi OR”);
System.out.println(“true || true   = ” + (true || true));
System.out.println(“true || false  = ” + (true || false));
System.out.println(“false || true  = ” + (false || true));
System.out.println(“false || false = ” + (false || false));
System.out.println(“\nOperasi XOR”);
System.out.println(“true ^ true    = ” + (true ^ true));
System.out.println(“true ^ false   = ” + (true ^ false));
System.out.println(“false ^ true   = ” + (false ^ true));
System.out.println(“false ^ false  = ” + (false ^ false));
System.out.println(“\nOperasi NOT”);
System.out.println(“!true          = ” + (!true));
System.out.println(“!false         = ” + (!false));
}
}



F. Operator Bitwise
Operator bitwise digunakan untuk melakukan operasi boolean terhadap dua buah operand bertipe integer. Operasi ini dilakukan bit demi bit.
Berikut ini contoh program menggunakan operator logika
class Program7
{
public static void main(String[] args)
{
int hasil, nilai;
// untuk nilai negatif
nilai = -7;
hasil = nilai < 0 ? -nilai : nilai;
System.out.println(“| ” + nilai + ” | = ” + hasil);
// untuk nilai positif
nilai = 7;
hasil = nilai < 0 ? -nilai : nilai;
System.out.println(“| ” + nilai + ” | = ” + hasil);
}
}